Ngada, salah satu kabupaten di provinsi
Nusa Tenggara Timur. Dengan jumlah penduduk yang mungkin hanya sekitar
sepertiga dari jumlah penduduk yang ada di kabupaten tempatku dilahirkan, Ngada
menjadi salah satu daerah miskin di Indonesia. Meskipun demikian Ngada memiliki
daya tarik tersendiri. Kebudayaan yang masih terjaga menjadi tujuan wisata para
wisatawan macanegara.
Keunikan yang dimiliki oleh kabupaten ini
adalah adat budaya yang berbeda-beda. Karena setiap suku memiliki adat sendiri
maka akan kita temui adat yang berbeda antara kecamatan yang satu dengan
kecamatan yang lain. Inilah yang membuat Ngada memiliki adat budaya yang unik. Namun
meski demikian dapat kita temui kerukunan dan toleransi yang tinggi pada
masyarakatnya. Perbedaan bahasa, adat budaya pun tidak membuat masing-masing
suku tersebut menjadi berselisih paham. Untuk berkomunikasi hampir semua warga
menguasai bahasa Indonesia bahkan warga yang telah berusia lanjut. Sehingga tidak
menyulitkan ketika ada warga baru dari luar kampung atau bahkan dari luar
daerah yang datang ke sana.
Obyek wisata budaya yang paling sangat
terkenal ialah Kampung Tradisional Bena, Bela, Gurusina serta Wogo. Selain itu
masih banyak kampung adat-kampung adat lain yang masing-masing memiliki daya
tarik tersendiri. Selain adat budaya yang masih terjaga dengan baik, di
kabupaten Ngada juga dapat ditemukan banyak peninggalan mengalithik sehingga
menjadikannya salah satu warisan Dunia. Kabupaten Ngada masuk ke dalam World Heritage Tentative List UNESCO
pada tanggal 19 Oktober 1995 dalam kategori “Kebudayaan”.
Selain wisata budaya, kabupaten Ngada juga
menyajikan banyak tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan seperti, Taman
Laut Nasional 17 Pulau Riung, pemandian air panas, danau Wawomudha yang air
kawahnya berwarna merah, air terjun Ogi, Wae Roa, eko wisata Lekolodo, dan
banyak pantai pasir putih yang terbentang di pesisir kabupaten ini.
Wilayah perairan/laut yang dimiliki oleh
kabupaten Ngada memiliki potensial yang sangat baik dari pantai utara maupun
selatan. Dengan panjang garis pantai utara sepanjang 105 km dan pantai selatan
114 km, menjadikan hampir sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada
hasil laut. Kekayaan laut yang utama yaiut lobster, rumput laut dan mutiara
serta banyak jenis ikan.
Selain wilayah perairan, sektor perkebunan
juga cukup potensial untuk dikembangkan. Komoditi andalah dari kabupaten Ngada
adalah kopi, kakao, jambu mete, kemiri, kelapa, cengkeh, vanili, dan merica.
Meski potensi yang cukup baik di bidang perkebunan, masih banyak lahan yang
belum dimanfaatkan.
Bajawa, kota dingin yang terletak di
antara jajaran bukit ini menjadi ibukota kabupaten Ngada. Kota kecil nan dingin
ini menjadi pusat aktivitas pemerintahan dimana Bupati dan jajarannya
memerintah. Di bawah pemerintahan Marianus Sae dan Drs. Paulinus Soliwoa,
kabupaten Ngada mulai bangkit. Pembangunan mulai terlihat di beberapa daerah
terutama di desa-desa. Sesuai dengan slogan mereka membangun Ngada dari Desa.
sumber: wikipedia
sumber: wikipedia
No comments:
Post a Comment